Konflik Hati

Konflik hati.

Tak ada hentinya ku memikirkan. Hingga saat inipun aku masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa aku bisa kehilangan sosok orang yang selama ini ada untukku?.

Aku pun terus mencari tau apa penyebab hilangnya pribadi seseorang dan berganti dengan pribadi yang baru, dan sama sekali aku tak bisa mengenalinya.

Hukum alam, manusia adalah tempatnya bersalah. Seseorang kapanpun bisa melakukan kesalahan. Lalu, apa setiap kesalahan bisa dimaafkan?

Hanya tinggal memahami, mana yang jadi kesalahan kecil atau kesalahan fatal. Kalau pun kesalahan kecil masih bisa dimaafkan.

Tapi kalau kesalahan fatal? Butuh proses yang panjang untuk bisa dimaafkan.

Coba kalau masalah hubungan. Jika si A bersalah dan si T tidak bisa memafkan, apakah termasuk kesalahan fatal?

Dan apakah si A benar-benar bersalah?

Akupun mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda..

Ketika si A bersalah, apakah dia benar-benar bersalah? Apa tidak bisa dimaklumi?

Coba dilihat dulu asal usulnya. Apakah si A berniat melakukan kesalahan? Aku tau pasti setiap orang tidak pernah punya niat untuk bersalah.

kalau seandainya si A punya maksud dan tujuan tertentu, namun orang lain memandang itu adalah sebuah kesalahan, apakah si A patut untuk disalahkan?

Begaimana dengan si T? Kenapa tak bisa memaafkan? 

Jika dilihat, ada kemungkinan si T punya pandangan yang berbeda sehingga menganggap bahwa si A bersalah. 

Apakah si T patut menyalahkan si A? Apa tidak bisa dimaklumi?

Tergantung juga. Intinya, jika dalam sebuah hubungan, bukannya harusnya saling memaklumi?

Untuk memulai sebuah hubungan, bukannya ada kesepakatan bersama? Bukannya sudah membuat komitmen bersama?

Jadi kenapa sebuah hubungan bisa bertemu dengan konflik yang tak kunjung selesai?

Ini tentang konflik hati. Jika hubungan bertemu dengan konflik yang tak kunjung selesai, akan ada hati yang terus tersakiti.


Namun faktanya, menyelesaikan konflik tak semudah membalik telapak tangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unek-unek saya..